Dalam upaya menguasai pasar baja global PT Tata Metal Lestari (TML) telah melangsungkan acara pelepasan ekspor ketiga negara yang dilakukan secara resmi oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendagri), Zulkifli Hasan di Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (20/6) lalu. Untuk pertama kalinya juga aku ikut serta datang ke pabrik Tata Metal Lestari yang berlokasi di Sadang, Purwakarta ini. TML merupakan industri anak bangsa yang bergerak dalam bidang pelapisan baja yang dirintis dari industri hilir bernama Tata Logam Lestari yang berdiri sejak 1994.
Rangkaian acara pelepasan ekspor dimulai dengan factory tour oleh Zulkifli Hasan. Hadir pada acara segenap staf khusus Kementerian Perdagangan, pejabat daerah, perwakilan dari Kedutaan Besar Australia, PT Krakatau Steel Tbk., pimpinan TML dan staf serta media maupun blogger.
Sambutan pertama dilakukan oleh Vice President Operations TML yaitu Stephanus Koeswandi yang menjelaskan bahwa tercatat volume impor baja HS 72 dan 73 sempat turun saat pandemi dikarenakan penurunan permintaan konsumen dalam negeri maupun global. “TML tetap optimis dan melakukan manuver ekspor dengan mempelajari kendala yang terjadi. Teroboson akhirnya membuahkan hasil dengan melonjaknya volume ekspor baja HS 72 dan 73 pada kuartal I/2023 sebesar 8,2”. Lebih lanjut menurut Stephanus, hal ini membuktikan bahwa kualitas dan harga produk TML di pasar global sudah diterima dengan baik.
Vice President Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi Pj Purwakarta, Benni Irwan
Pj. Bupati Purwakarta Benni Irwan dalam sambutannya menyatakan bangga dengan adanya TML di Sadang ini. Kehadiran TML di Sadang diharapkan bisa memberikan serapan tenaga kerja di Purwakarta dan mengoptimalkan masyarakat setempat.
Mendag, Zulkifli Hasan juga menyatakan turut bangga atas pelepasan ekspor TML ketiga negara ini yaitu ke Kanada, Puerto Rico, dan Australia. Menurut Zulkifli Hasan, “Negara tujuan ekspor seperti Australia dan Kanada selama dinilai defisit. Namun dengan pelepasan ekspor dan selama 48 bulan ini TML berhasil membawa surplus untuk perdagangan negeri. Selain itu juga semakin banyak penyerapan tenaga kerja”.
Sebelum pelepasan ekspor resmi dilakukan, Zulkifli Hasan mendapat tanda mata berupa wayang yang terbuat khusus dari baja hasil produksi Tata Metal Lestari. Pelepasan ekspor ditandai dengan pengibaran bendera oleh Zulkifli Hasan untuk melepas 8 kontainer produk Nexalume, Nexium, dan Nexcolor milik Tata Metal Lestari senilai 808.262 dollar AS. “Momentum yang tepat dalam merespon permintaan baja untuk Kanada dan Australia yang terus meningkat sebanyak 16,9 persen dan 14,7 persen dalam 5 tahun terakhir ini,” tegas Zulkifli Hasan.
serah terima tanda mata untuk mendagri ceremoni pelepasan ekspor 3 negara oleh mendagri
Pemerintah akan terus mendukung dengan terus mengupayakan percepatan sertifikasi, regulasi, dan perjanjian kemitraan ekonomi bilateral maupun multilateral agar mempermudah proses ekspor perdagangan Indonesia.
Program hilirisasi dan industri berkelanjutan adalah dua inisiatif terkait dalam upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi dengan memastikan pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Sinergi antara kedua program ini adalah kunci untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yang kedepannya akan dapat mengoptimalkan sumber daya alam, mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan daya saing, dan memperbaiki kesejahteraan sosial.
Sekilas mengenai Tata Logam Lestari merupakan perusahaan genteng metal dan baja ringan terbaik di Indonesia. Tata Logam memiliki beraga penghargaan antara lain penghargaan dari Lembaga Independen ReBi (Rekor Bisnis Indonesia dan penghargaan OCI (Outstanding Corporat Innovator dari badan independent Amerika Serikat di tahun 2016 atas inovasinya dalam menyediakan produk yang ramah lingkungan.
Tata Logam memiliki Paten genteng metal dengan nomor ID0-000-1 16-S dan Paten untuk atap sirap dengan nomor 000332-S yang sudah diakui oleh konsumen dan industri di Indonesia melalui sertifikasi ISO9001-2015 untuk Quality Management System sejak tahun 2003.
Tata Metal Lestari yang beroperasi sejak 2019 telah melakukan aktivasi operasi manufaktur hijau (industry berkelanjutan) dengan manuver ekspor untuk meningkatkan daya saing baja nasional di pasar global. TML telah melakukan ekspor sejak tahun 2020 dan telah memegang beragam sertifikasi sebagai bukti dalam partisipas industri berkelanjutan. Sukses selalu untuk prdouk dalam negeri yang berani bersaing di pasar global. Kami bangga padamu.
Semoga industri metal Indonesia kembali bangkit..
ReplyDeleteWuih keren produk anak bangsa nih!! Buat SDGs 2030 peran industri lokal penting banget. Semoga bisa juga membuka lapangan pekerjaan .. itu salah satu gerakan yg bikin ekonomi keberlanjutan terlaksana, harus dari hulu ke hilir.
ReplyDeleteInovasi keren sih adain event pelepasan ekspor biar makin melek + jadi inspirasi yg lain jg buat ekspor, mana lokal produk pula, bikin bangga
ReplyDeleteIkut bangga dengan terlaksananya pelepasan ekspor TML ke 3 negara: Kanada, Puerto Rico, dan Australia ini. Semoga di tahun depan bertambah lagi negara yang mengekspor produk Indonesia dari TML.
ReplyDeleteSemoga dengan adanya Pelepasan Baja ke 3 Negara Indonesia makin maju yah, bisa mengekspor ke Negara lain lagi Dan kita diundang hahaha
ReplyDeleteBanyak juga ya permintaan baja keluar negeri, sampai sekarang 19jtan. Semoga bisa jadi masukan terbaik buat negeri ini.
ReplyDeleteSalut sama PT Tata Metal Lestari yang berhasil mengekspor baja ke 3 negara.
ReplyDeleteDan semoga dengan adanya dukungan dari semua pihak, maka eskpornya bisa lebih meluas lagi tanpa menurunkan kualitas produk, tentunya.
Banyak juga ya ada 8 kontainer. Semoga makin bertambah lagi kita ekspor ke berbagai negara lainnya.
ReplyDeleteSemangat selalu PT Tata Metal Lestari
Keren sih PT Tata Metal Lestari sekali ekspor 3 jenis produk, Turut bangga, semakin banyak yg diekspor semakim baik juga ekonomi dalam negeri 👍
ReplyDeletekeren nih PT Tatat Metal Lestari yang ikut berkontribusi untuk perekonomian Indonesia dengan berhasil melepaskan ekspor ke 3 negara
ReplyDeleteSalut buat Tata Logam selain menjadi perusahaan baja ringan terbaik, kini semakin melebarkan sayap nya dengan melakukan kegiatan ekspor ke luar, semoga pruduk Indonesia dapat menguasai pasar dunia
ReplyDeleteKeren banget produk Indonesia semakin mendunia, apalagi standar produk Metal nya juga sudah standar internasional ya
ReplyDeleteKeren sih, tapi kok Mendagri yang ngeresmiin ya?
ReplyDeleteEkspor baja ternyata kena dampak pandemi juga. Syukurlah sekarang udah naik lagi jumlahnya. Bangga banget dong produk dalam negeri bisa diekspor sampai ke Kanada, Aussie, dan Puerto Rico!
ReplyDeleteAlhamdulillah, ada kabar gembira dari Indonesia semoga makin maju usahanya dan bisa ekspor lebih banyak lagi ya biar perekonomian Indonesia lebih baik lagi ya...
ReplyDeleteSukses selalu untuk PT Tata Metal Lestari yang telah berhasil menjaga kualitas baja yang akan diekspor.
ReplyDeleteKarena selain gak mudah menembus pasar global, juga mempertahankannya.
Semoga dengan semakin banyak ekspor produk Indonesia, akan bisa membantu meningkatkan perekonomian negara ke arah yang lebih baik.
ReplyDeleteSemoga produk logam kita makin banyak lagi ya yang bisa diekspor serta merambah negara-negara lain juga.
ReplyDeleteKeren ya bisa ekspor seperti ini. Selama ini persepsi di masyarakat produk logam itu hasil impor dari luar. Kalaupun ada produk lokal, dipersepsi dalam skala kecil dengan kualitas seadanya.
ReplyDeleteSeneng banget bacanya, semoga kegiatan eksport ini akan terus berlanjut dengan kapasitas yang makin besar
ReplyDeletePantas saja bisa melakukan ekspor karena Tata Logam ini memang memiliki produk yang berkualitas dan terbaik hasil anak bangsa
ReplyDelete