Talkshow Komnas PT: STOP Iklan Rokok Demi Masa Depan Anak Bangsa


Selama ini sudah kita ketahui bahwa sesungguhnya zat yang terkandung dalam rokok itu mengandung zat-zat yang berbahaya dan mengandung sifat adiktif (candu). Yang intinya rokok adalah sebuah produk yang tidak ada manfaatnya dalam kehidupan maupun kesehatan. Sayangnya rokok sampai saat kini masih terus diiklankan di media massa. Bertempat di Wyl’s Kitchen, Veranda Hotel, Jakarta Selatan, Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) pada Jumat (10/2) mengundang blogger dalam talkshow “Mengapa Iklan Rokok Seharusnya Tidak Ada?”. Talkshow ini mengundang beberapa public figure antara lain Moza Pramitha sebagai moderator, Sarah Sechan, RST. Masli, Ekki Soekarno dan M. Joni sebagai Pengurus Komnas PT Bidang Hukum dan Advokasi.
 
Keren Tanpa Rokok - doc pribadi
Kondisinya saat ini Komisi I DPR RI sedang membahas RUU Penyiaran yang merupakan revisi UU no.32 tahun 2002 tentang Penyiaran yang didalam draft terakhirnya (Desember 2016) berisi pasal 61 ayat 2 yang menyatakan bahwa produk rokok dilarang termasuk iklan rokoknya. Hal ini harus kita dukung untuk menghentikan iklan rokok di media massa ataupun dalam hal sponsorhip suatu acara. Iklan rokok diyakini mampu meningkatkan konsumsi rokok dengan cara:
1.      Menciptakan kesan bahwa penggunaan rokok adalah sesuatu yang baik dan biasa
2.      Mendorong perokok untuk meningkatkan konsumsinya
3.      Mengurangi motivasi orang untuk berhenti merokok
4.      Mendorong anak-anak mencoba merokok
5.      Mengurangi peluang diskusi terbuka tentang bahaya rokok karena adanya pendapatan yang masuk dari iklan industri rokok.  (US Surgeon General dalam Komisi Nasional Perlindungan Anak 2012)

RTS Masli
Senada dengan itu, RTS. Masli yang sudah berkecimpung selama 40 tahun di dunia periklanan mengatakan bahwa tidak ada pesan positif yang disampaikan dari iklan rokok. “Coba perhatikan dari iklan rokok yang ada selama ini. Yang ada hanya pendekatan emosional agar kita terlihat lebih jantan atau keren dengan merokok. Padahal di banyak negara sudah jelas mengakui bahwa rokok todak ada manfaatnya,” tegas RTS. Masli. Semua negara di ASEAN sudah melarang iklan rokok di media penyiaran. Hanya Indonesia yang masih membolehkan iklan rokok. Sejatinya pelarangan iklan rokok tidak merugikan media penyiaran. 

Saat ini juga udah ada 118 negara di dunia yang melarang iklan rokok lintas batas. Di ASEAN, Malaysia, Thailand, dan Vietnam juga sudah melarang iklan rokok lintas batas. Jika Indonesia tidak melarang iklan rokok di televisi maka siaran televisi Indonesia yang menayangkan iklan rokok tidak bisa memasuki wilayah 18 negara yang telah melarang iklan rokok lintas batas. Pelarangan iklan rokok lintas batas (cross border advertising) adalah iklan rokok yang berasal dari suatu wilayah negara memasuki wilayah negara lain melalui penggunaan internet, televisi, radio, media cetak dan bentuk iklan lainnya termasuk sponsorship yang melintasi batas negara.

Mau sampai kapan Indonesia memperbolehkan iklan rokok dan sponsorship rokok terus beredar. Penyelenggara acara seperti Ekki Soekarno sebagai pengagas Indonesia Drum and Percusi Festival (IDPFest) juga menunjukkan sikap dengan menolak keras sponsor dari rokok dan minuman keras. Menurut Ekki, IDPFest mempunyai visi dan misi untuk generasi penerus yang cerdas, sehat, ramah lingkungan dan santun yang menjadi pertimbangan Ekki untuk tidak menggunakan sponsor dari rokok maupun minuman keras.

Sudah sangat jelas bahwa tembakau dalam rokok mengandung zat adiktif menurut UU Kesehatan no.36 tahun 2009 pasal 113 dan harus dilarang. Bahkan berbagai studi menunjukkan bahwa iklan rokok mempengaruhi persepsi remaja tentang rokok dan perilaku merokok. Di Indonesia 92% remaja putri pernah melihat iklan rokok di televisi dalam berbagai bentuk. Iklan-iklan rokok televisi banyak bermunculan di acara yang berklarifikasi R-BO (Remaja-Bimbingan Orangtua) yang sudah dimulai jauh sebelum pukul 21.30. Iklan rokok banyak muncul di acara film, olahraga (khususnya sepak bola), sinetron, komedi, horor, musik atau reality show, bentuk acara yang disukai remaja.  

70% remaja memiliki kesan positif terhadap iklan rokok
50% remaja perokok merasa lebih percaya diri seperti yang dicitrakan iklan rokok
37% remaja perokok merasa keren seperti yang dicitrakan iklan rokok
46% remaja berpendapat iklan rokok mempengaruhi untuk mulai merokok
50% remaja perokok merasa dirinya seperti yang dicitrakan iklan rokok
29% remaja perokok menyalakan rokoknya ketika melihat rokok pada saat tidak merokok.

Faktanya meski sudah dibatasi iklan rokok di televisi tetap tidak berpengaruh, mengingat masih banyaknya sponsorship dan iklan media cetak yang masih banyak menggunakan iklan rokok. Diungkap oleh M.Joni, tidak cukup hanya dengan membatasi penayangan iklan rokok. “Harus dengan pelarangan tegas. DPR seharusnya berhenti untuk bersikap anomali dan Baleg untuk tidak main-main dengan suara rakyat,” tegas M.Joni. Buat apa kita terus mendukung industri rokok yang faktanya mereka sudah banyak berbuat tidak patuh terhadap regulasi.

Sarah Sechan yang hadir juga mencemaskan konsumsi rokok di umum. Apalagi semenjak mempunyai Rajata sang anak, sedari dini Sarah mengajarkan kualitas hidup dan gaya hidup yang sehat untuk menjauhkan Rajata dari “coba-coba” konsumsi rokok. “The power of ibu-ibu dalam keluarga itu kuat. Yuk kita bersama hentikan iklan rokok demi masa depan anak bangsa,” tegas Sarah Sechan.

Dengan menghentikan iklan rokok diyakini mampu mengurangi konsumsi rokok pada anak dan remaja. Dilematisme terhadap petani tembakau bisa diatas secara perlahan melalui diversifikasi peralihan dari petani tembakau menjadi petani kentang dan sejenisnya. Seorang kawan dari M.Joni sudah melakukannya. Blogger bisa berperan serta dalam memberikan edukasi bahayanya merokok, informasi tentang pengaruh iklan rokok terhadap daya konsumsi pada anak dan remaja untuk merokok dan untuk bersama menghentikan iklan rokok. Keren tanpa rokok karena merokok itu fatal akibatnya.-RGP-











Comments

  1. Alhamdulillah dari dulu, saya jauh-jauh dari rokok, kalau coba-coba pasti keterusan deh...

    ReplyDelete
  2. Iklan rokok dengan kalimat kalimat positif padahal efeknya negatif ya, setuju stop iklan rokok

    ReplyDelete
  3. Dl ada tmn bilang gini ke saya pas saya tanya kenapa ngerokok dia dg enteng nya bilang ngerokok atau nggak tetep sm2 bakal mati kok 😑. Rasanya pengen ngelempar asbak

    ReplyDelete

Post a Comment