Kenali Psoriasis dan Jangan Kucilkan Pasiennya



“Clear Skin is No Longer Dream” menjadi tema acara Novartis bersama Novartis Indonesia dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Rabu (16/8) lalu di Hotel Westin, Jakarta. Tema itu diangkat karena berhubungan dengan penyakit Psoriasis, penyembuhan serta inovasi baru dari Novartis untuk menyembuhkan Psoriasis. Hadir dalam acara dr. Danang Tri Wahyudi, SpKK, spesialis kulit dari RS. Dharmais yang mengatakan gejala Psoriasis yang terlihat adalah bercak kemerahan pada kulit, terjadi penebalan pada kulit dan jika dikelupas berdarah.
 
doc.pribadi


PSORIASIS
Menurut Kemenkes, Psoriasis adalah gangguan siklus hidup kulit yang menyebabkan sel-sel kulit mengalami penumpukan. Psoriasis juga disertai nyeri, nyeri tak tertahan pada sendi yang pada akhirnya menyebabkan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari. Gejala umum lainnya adalah kulit bersisik tebal, kulit menjadi gatal seperti terbakar dan sendi menjadi bengkak.

Kemenkes RI

Psoriasis  terikat gen tapi bisa menurun dan tidak selalu menurun atau diturunkan. Bisa juga timbul akibat gaya hidup seperti merokok, stress, konsumsi oat-obatan berlebihan, alkohol, sinar matahari,  infeksi dan gangguan metabolisme pada tubuh. Di Indonesia ditemukan 1-3% populasi psoriasis dan data RSCM mengatakan 2-2,6% populasi psoriasis tahun 2016. Psoriasis bisa terlihat pada usia kurang dari 15 tahun dan itu terdeteksi riwayat psoriasis dalam keluarga. Umumnya psoriasis terlihat pada usia 10-30 tahun. Psoriasis bisa muncul di area telapak tangan dan tumit yang lebih disebut psoriasis palmoplantar, diderita 40% pasien dengan plak psoriasis. Psoriasis sulit untuk dilihat atau dideteksi dini dan tidak semua pasien bisa terobati.


Psoriasis juga disebut sebagai penyakit autoimun yang tidak menular. Jadi kita tidak perlu takut jika dalam lingkungan kita ada orang yang terkena psoriasis. Jangan dikucilkan. Karena tanpa kita kucilkan pun sebenarnya kepercayaan diri penderita psoriasis sudah menurun dan jangan membuatnya semakin parah dengan mengucilkan mereka. Pasien psoriasis mengalami gangguan pada kualitas hidupnya, baik secara psikologis maupun fisiknya. Akan timbul perasaan malu dalam bersosialisasi dalam lingkungan bermasyarakat karena stigma yang ada. Psoriasis juga menyebabkan 43% gangguan hubungan

Psoriasi digolongkan sebagai penyakit yang menahun dan kronis. Kurang lebih 30% pasien psoriasis memiliki psoriasis artritis (PA), kondisi dimana sendi-sendi tubuh mengalami nyeri, kaku dan kerusakan sendi yang bersifat permanen. “Pasien psoriasis harus menemui dokter spesialis kulit untuk mendapatkan diagnosa klinis yang akurat dengan mempelajari pengalaman pasien,” ujar dr.Danang.

Pengobatan Psoriasis
Pasien psoriasis sangat ingin sembuh.  Dahulu terapi penyembuhan psoriasis adalah PASI 75 dimana 75% dari LASI yang sebelumnya bisa hilang. Salep dan pelembab biasanya diresepkan untuk pasien psoriasis serta obat-obatan yang bisa menghabiskan sekitar 10 ribu per minggu untuk obat dan 100-200 irbu per hari untuk salep. Untuk pengobatan psoriasis yang lama masih dicover BPJS. PASI (Psoriasis Area and Severity Index) adalah metode untuk menentukan hasil dari studi klinis untuk psoriasis dengan cara mengukur tingkat kemerahan, sisik dan tebalnya plak psoriasis pada kulit dan permukaan tubuh.

“Average cost for psoriasis just like two cups of coffee, yearly”

Kini terapi penyembuhan terbaru adalah PASI 90 dan PASI 100 yang artinya bercak bisa hilang 90 hingga 100% dan belum tercover BPJS. Novartis mengeluarkan produk pengobatan baru untuk psoriasis yang bernama Secukinumab. Secukinumab adalah obat biologis-protein dengan rekayasa genetis yang didapatkan dari gen manusia yang dirancang untuk menghambat komponen spesifik dalam sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan inflamasi. Secara sederhana obat ini beraksi dengan menghambat siklus respon daya tahan tubuh terhadap psoriasis. “Pengobatan baru ini diharapkan dapat memberikan kulit yang bersih hingga 90% bagi pasien psoriasi,” ujar Milan Paleja, Presiden Direktur Novartis Indonesia.
 
doc.pribadi
Secukinumab sudah diakui di 75 negara dan sebanyak 80 ribu pasien psoriasis di seluruh dunia sudah menggunakannya. Di Indonesia, Novartis bekerjasama dengan PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) dalam memberikan harapan baru bagi pasien psoriasis. Kemenkes juga sudah membuat kebijakan dan strategi dalam pencegahan dan pengendalian psoriasis.
 
doc.pribadi
Diakui oleh Dr.Lily Sriwahyuni Sulistyowati,MM selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes bahwa langkah pencegahan Kemenkes sudah lakukan dengan adanya penyusunan buku Pedoman Penanggulangan Psoriasis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Promosi Kesehatan melalui kegiatan advokasi, sosialisasi langsung ataupun melalui media sosial dan Kemitraan yang dilakukan lintas sektor dan lintas program.-RGP-

Comments

  1. Dulu pernah kena ini, faktor stress pemicu terbesarnya. sekarang lebih fokus biar happy dan banyak tertawa :)

    ReplyDelete

Post a Comment