Indonesia Memimpin World Halal Tourism 2016, Kemenangan Pariwisata Indonesia

Kementerian Pariwisata Indonesia (Kemenpar RI) dalam kesempatannya di penghujung akhir tahun 2016 mengajak berkumpul bersama kalangan media dan blogger dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2016 yang bertempat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada 21 Desember lalu. Balairung dipadati oleh para stakeholder pariwisata dari kalangan akademisi, pelaku bisnis pariwisata, komunitas, lintas kementerian, media dan CEO dari International Travel Week Abu Dhabi (ITWADhabi) , Andy Buchanan. Kehadiran Andy berkaitan dengan Penghargaan Pariwisata Halal Dunia (World Halal Tourism Award) yang diselenggarakan oleh ITWADhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 24 Oktober sampai 25 November 2016 lalu.

doc.NusantaraNews

World Halal Tourism Award 2016
Acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2016 Kemenpar dibuka oleh seni tari dari Aceh yang sangat memukau dan menyadarkanku betapa indahnya budaya Indonesiaku. Senada denganku, Andy Buchanan juga mengakuinya. Indonesia memiliki banyak budaya dan adat istiadat serta muslim menjadi mayoritas di Indonesia. “Dengan kemampuan dan dukungan yang ada Indonesia mampu menjadi akses untuk muslim dunia,” ujar Andy. 


“Ambition meaningless without action”, Andy Buchanan – CEO ITWADhabi

Indonesia memimpin kali ini dengan memenangkan 12 penghargaan dari 16 kategori World Best Halal Tourism Award 2016. Hal ini diakui Andy berkat kordinasi dari pemerintahan Indonesia. Kategori penghargaan yang diraih Indonesia dalam World Best Halal Tourism Awards antara lain:
1. World’s Best Airline for Halal Travellers - Garuda Indonesia.
2. World’s Best Airport for Halal Travellers - Sultan Iskandar Muda International Airport, Aceh Indonesia.
3. World’s Best Family Friendly Hotel - The Rhadana Hotel, Kuta, Bali, Indonesia.
4. World’s Most Luxurious Family Friendly Hotel - Trans Luxury Hotel Bandung Indonesia.
5. World’s Best Halal Beach Resort - Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok, NTB.
6. World’s Best Halal Tour Operator - Ero Tour, West Sumatera Indonesia
7. World’s Best Halal Tourism Website www.wonderfullomboksumbawa.com, Indonesia.
8. World’s Best Halal Honeymoon Destination - Sembalun Village Region, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
9. World’s Best Hajj & Umrah Operator - ESQ Tours & Travel, Jakarta, Indonesia.
10. World’s Best Halal Destination - West Sumatera, Indonesia.
11. World’s Best Halal Culinary Destination - West Sumatera, Indonesia
12. World’s Best Halal Cultural Destination - Aceh Indonesia. 


Dengan kemenangan Indonesia kali ini diharapkan mampu membantu perubahan sosial. “With World Halal Tourism Award can help social changes in community (Dengan adanya penghargaan pariwisata halal dunia saya yakin hal tersebut mampu membantu perubahan sosial di masyarakat),” ujar Andy yang sangat mendukung adanya World Halal Tourism Award ini. Andy mengingatkan bahwa Halal tourism bertujuan untuk menciptakan lingkungan aman dan nyaman pariwisata.

Berbanggalah kita sebagai muslim dan warga negara Indonesia dengan adanya penghargaan yang berhasil diraih ini. Malaysia menjadi juara 2 dengan meraih 2 penghargaan dan disusul oleh Turki sebagai juara 3 dengan 1 penghargaan. Sesungguhnya Malaysia hanyalah emotional competitior di mata Menteri Pariwisata, Ir. Arief Yahya, M.Sc dan Thailand adalah kompetitor profesional asli Indonesia di bidang pariwisata karena Thailand sudah menyumbang kepada PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) GDP sebesar 22%.
 
Menteri Pariwisata, Arief Yahya
Menpar Ir. Arief Yahya, M.Sc ada tiga (3) hal yang bisa mempengaruhi kemajuan pariwisata Indonesia dengan diraihnya penghargaan World Best Halal Tourism. Pertama Kalibrasi, bahwa suatu penghargaan menjadi penting dengan adanya kalibrasi dan harus menggunakan standar internasional. Kedua, Kredibilitas bahwa dengan adanya penghargaan maka kredibilitas pariwisata Indonesia akan ikut naik. Ketiga, Kepercayaan Diri bahwasanya kepercayaan diri Indonesia menjadi naik dengan penghargaan World Best Halal Tourism. “Ini adalah kemenangan untuk bangsa Indonesia. Bangsa ini hanya akan memenangkan persaingan jika kita bersatu,” tegas Arief Yahya.

“Maju Serentak Tentu Kita Menang”
Tagline Menteri Pariwisata, Arief Yahya

Apresiasi tinggi dari Menpar diberikan kepada Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) yang dalam dua tahun terus menerus berhasil meraih penghargaan tersebut. Tahun 2015 untuk pertama kalinya Indonesia ikut World Halal Tourism Awards 2015 dan meraih 3 penghargaan. Dengan kemenangan ini semakin mendekatkan Indonesia pada standar global yang menjadi target wisata halal 2019 mendatang. Menpar Arief Yahya mengingatkan bahwa target Indonesia adalah 5 juta wisman muslim pada tahun 2019 untuk memungkinkan mengalahkan Malaysia yang saat ini GMTInya di ranking 1.

“Selamat kepada pemenang dan semoga pariwisata Indonesia ini bisa mensejahterakan masyarakat Indonesia lebih baik lagi,” ujar Menpar menuturkan harapannya. Dengan potensi Indonesia yang jauh lebih tinggi dari Malasyia dan Australia, Indonesia mampu meningkatkan lebih pariwisata Indonesia dan dengan selalau menggunakan standar global. Disebutkan Menpar bahwa Domestik market di Indonesia jauh lebih kuat dan relatif aman mengingat devisa pariwisata 2016 sebesar 172 trilyun dan dengan total penghargaan Wonderful Indonesia adalah 31 award di 22 negara.

Nota Kesepahaman PT. Angkasa Pura II dengan PHRI
Dalam rangkaian acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2016 juga dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman mengenai Promosi Pariwisata Indonesia oleh Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin dengan Ketua Umum PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), Hariyadi B. Sukamdani yang disaksikan oleh Menpar Arief Yahya.

Dalam nota kesepahaman tersebut dilakukan kerjasama promosi bersama dalam mempromosikan pariwisata dan perhotelan Indonesia kepada pasar internasional dan domestik di area 13 bandar udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II, pertukaran data dan informasi, peningkatan frekuensi kunjungan wisman (inbound) ke Indonesia serta partisipasi pada event-event pariwisata dan perhotelan internasional maupun nasional atau domestik.-RGP-

Comments